Komisi X Harapkan Kemenpora Komunikasi Dengan PSSI
Perseteruan antara Kementerian Pemuda dan Olahraga dengan Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia terus mendapat perhatian dari masyarakat luas. Tak terkecuali juga dari Komisi X. Komisi yang merupakan mitra kerja Kemenpora ini pun tak henti-hentinya menyorotinya.
Untuk mengetahui permasalahannya, pekan lalu Komisi X juga sudah mengundang PSSI. Dan pada kesempatan rapat kerja pertama kalinya dengan Menpora Imam Nahrawi, Selasa (20/01/2015), Komisi X berharap Menpora dapat berkomunikasi dengan PSSI, dan mencari solusi dari berbagai permasalahan yang terjadi.
“Kami masih berharap pihak Kemenpora dengan pihak PSSI bisa bertemu langsung. Kita harapkan mereka bisa berkomunikasi dengan kepala dingin, bisa mencari solusi dan tentunya untuk perbaikan persepakbolaan nasional,” kata Ketua Komisi X Teuku Riefky Harsya, saat ditemui di sela-sela rapat, di Ruang Rapat Komisi, Gedung Nusantaran I.
Politisi Demokrat ini melihat, semenjak Menpora Imam Nahrawi dilantik belum ada pertemuan antara Menpora dengan PSSI. Polemik semakin meruncing ketika Menpora membentuk Tim Sembilan, untuk melakukan evaluasi terhadap PSSI.
“Kami merasa bahwa Tim 9 itu belum perlu dibentuk. Tetapi karena itu memang hak dari Menteri untuk membentuk tim apa pun namanya, kami persilahkan saja. Tetapi komunikasi dengan pihak PSSI itu lebih baik secara langsung, tidak perlu perantara,” imbuhnya.
Politisi asal Dapil Aceh I ini menambahkan, jika permasalahan ini berlarut-larut tak kunjung selesai, pihaknya siap memfasilitasi pertemuan kedua belah pihak. Apalagi, jika perseteruan ini tak segera mereda, berimbas kepada PSSI sendiri yang bisa saja dibekukan oleh FIFA. Sehingga ini dapat mengganggu persepakbolaan nasional.
“Kalau memang mereka (Menpora dan PSSI) tidak bisa berkomunikasi tentu kami siap memfasilitasi pertemuan. Jika permasalahan ini sudah menjadi perhatian publik, sehingga kami sebagai wakil rakyat, mendengar aspirasi masyarakat agar masalah ini segera di selesaikan. Bila di perlukan kami akan turun tangan,” tambah Riefky.
Hal senada diungkapkan oleh Anggota Komisi X Jefirstson Riwu Kore. Ia menilai, jika sampai Indonesia mendapat sanksi dari FIFA, akan sangat merugikan dunia sepakbola Indonesia. Bahkan, jika sampai PSSI dibekukan, akan sulit untuk menghidupkannya lagi.
“Kami meminta Menpora supaya bijak, agar membuka komunikasi dengan PSSI. Jangan tiba-tiba membentuk Tim Sembilan. Pembentukan Tim Sembilan ini terlalu cepat, terkesan seperti intervensi. Tidak diskusi juga dengan PSSI,” kata Jefirstson.
Menanggapi sorotan Komisi X terhadap perseteruan Kemenpora dengan PSSI, Menpora Imam Nahrawi berjanji akan bertemu dengan pihak PSSI, Kamis (22/01/2015) esok.
“Kami akan memanggil PSSI, Kamis (22/1). Tujuan kami membentuk Tim Sembilan adalah untuk membuat mereka lebih baik, bukan melakukan intervensi,” janji Imam.
Sedianya, raker yang berlangsung hingga pukul 23.30 WIB malam itu mengambil keputusan terkait hasil rapat. Namun terkendala terkait poin yang membahas Tim Sembilan. Sehingga, rapat kerja akan kembali dilanjutkan pekan depan, untuk mengambil keputusan. (sf), foto : naefurodjie/parle/hr.